Kata-Kata Mutiara Dalam Novel Autumn in Paris karya Ilana Tan

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Halo sobat, bagaimana kabar kalian semua?
Semoga kabar baik dan sehat saja ya. Amiin.
Postingan kali ini kembali mempost kata-kata mutiara dalam novel Autumn in Paris.


Seandainya masih ada harapan sekecil apa pun untuk mengubah kenyataan, ia bersedia menggantungkan seluruh hidupnya pada harapan itu.

Ia hanya perlu membiarkan dirinya jatuh. Setelah itu seluruh tubuhnya akan membeku. Rasa sakit ini juga akan membeku. Ia tidak akan merasakannya lagi.

Ia tidak boleh penasaran karena rasa penasaran itu akan terus menggerogotinya seperti lubang di gigi yang bisa membuat seluruh badan ikut sakit.

Aku tidak mengeluh. Setidaknya sedikit pengorbananku itu membuatnya senang.

Aku tahu kau tidak boleh dibiarkan penasaran. Kalau tidak, orang-orang di sekitamu bisa terluka.

Senjata utama untuk menghadapi orang-orang adalah senyum yang manis dan sopan.

Dalam kamusnya, matahari baru mulai terbit jam 10.00 di hari Minggu.

Itu konyol. Segala tetek- bengek tentang jatuh cinta itu. Memangnya orang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama?

a tidak mau disuruh menebak isi pikiran wanita. Terlalu rumit dan ia tahu ia takkan berhasil menebak dengan benar.

Kalau tidak tahu kesalahanmu, tidak perlu minta maaf.

Tentu saja aku tahu. Karena aku sering memperhatikannya. Karena sering memperhatikannya, tanpa sadar aku jadi mengenal semua kebiasaannya.

Ketika aku menemuinya tadi, dia sempat menyentuh kepalaku. Seperti ini. Hanya sebentar, tapi jantungku langsung tidak keruan.

Bernapas ternyata bisa juga menyakitkan.

Karena itu sekarang aku memelukmu. Aku bisa mengisi ulang tenagaku.

Menyenangkan sekali memelukmu seperti ini, sampai-sampai aku takut tidak akan sanggup melepaskan diri lagi.

Aneh sekali... Kenapa hanya melihat gadis itu saja ia bisa merasa gembira?

Pikirannya kosong, karena hati kecilnya menolak berpikir. Ia tidak merasakan apa pun, karena sarafnya menolak merasakan.

Kau bisa merasakan jantungku berdebar keras? Cepat? Itu karena dirimu. Ini karena aku telah berlari mengelilingi Paris demi mencarimu.

Dan yang paling terasa sakit adalah hatinya. Ia menekan telapak tangannya di dada, seakan berusaha menutupi luka yang menganga di sana.

Setitik harapan kecilnya musnah sudah. Kenyataan menghantam kepalanya, merobek-robek jantungnya dan menguras darah dari tubuhnya.

Papa... Papa... aku... mencintainya.

Aku tidak pernah menyesal mengenalmu. Percayalah padaku.

Apakah ada yang tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku tahu. Hidup ini sungguh aneh, juga tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali lainnya hidup mengempaskanmu begitu keras ke bumi.Ketika aku menyadari dialah satu-satunya yang paling kubutuhkan dalam hidup ini, kenyataan berteriak di telingaku dia juga satu-satunya yang tidak boleh kudapatkan.

Sekarang... Saat ini saja... Untuk beberapa detik saja... Aku ingin bersikap egois. Aku ingin melupakan semua orang, mengabaikan dunia, dan melupakan asal-usul serta latar belakangku. Tanpa beban, tuntutan, ataupun harapan, aku ingin mengaku. Aku mencintainya.

Aku dan segala yang kuinginkan dalam hidup.

Jangan marah padaku kalau aku menangis... Hari ini saja... Kau boleh lihat sendiri nanti. Kau akan lihat tidak lama lagi aku akan kembali bekerja, tertawa, dan mengoceh seperti biasa... Aku janji... Selama dia bahagia, aku juga akan bahagia. Sesederhana itu.



Sekian ya sobat, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Amiin. Sampai jumpa.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post