Kumpulan Puisi Dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy

Assalammualaikum Wr. Wb

Kumpulan Puisi Dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy.

Menurutku, Cinta Adalah Kekuatan Yang Mampu Mengubah Duri Jadi Mawar,
Mengubah Cuka Jadi Anggur,
Mengubah Malang Jadi Untung,
Mengubah Sedih Jadi Riang,
Mengubah Setan Jadi Nabi,
Mengubah Iblis Jadi Malaikat,
Mengubah Sakit Jadi Sehat,
Mengubah Kikir Jadi Dermawan,
Mengubah Kandang Jadi Taman,
Mengubah Penjara Jadi Istana,
Mengubah Amarah Jadi Ramah,
Mengubah Musibah Jadi Muhibah,
Itulah Cinta!



Cinta! Menurutku, Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar. Namun jika cinta kudatangi aku jadi malu pada keteranganku sendiri. Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang. Namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang Sementara pena begitu tergesa- gesa menuliskannya Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta Dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya Bagaikan keledai terbaring dalam lumpur Cinta sendirilah yang menerangkan cinta Dan percintaan!.



Di kota Basrah Seorang ibu melagu Di depan ayunan bayinya Mendendangkan lagu sayang Tidurlah nak, malam masih panjang Pohon zaitun di halaman masih berbunga Katakan pada dunia kita masih ada Seribu satu cerita masih aku punya Untuk mengantarkan kau dewasa Syahrazad mungkin habis cerita Tak menyangka di ujung umur ada Seorang durja memporak poranda Namun doa Rabiah Membuka pintu Tuhan Pintalah apa yang bisa kau pinta Pintalah Zaitun tetap berbunga Pintalah darah syuhada menjadi Pintalah negeri kita tetap ada Pintalah apa yang bisa kau pinta Pintalah nak Pinta Tuhan menjaga.



Tuhan mabukkanlah aku Dengan anggur cinta-Mu Rantai kaki erat-erat Dengan belenggu penghamba Kuraslah seluruh isi diriku Kecuali cinta-Mu Lalu recai daku Hidupkan lagi diriku Laparku yang maha pada-Mu Telah membuatku Berlimpah karunia.



Kau mencintaiku Seperti bumi Mencintai titah Tuhannya. Tak pernah lelah Menanggung beban derita Tak pernah lelah Menghisap luka Kau mencintaiku Seperti matahari Mencintai titah Tuhannya Tak pernah lelah Membagi cerah cahaya Tak pernah lelah Menghangatkan jiwa Kau mencintaiku Seperti air Mencintai titah Tuhannya Tak pernah lelah Membersihkan lara Tak pernah lelah Menyejukkan dahaga Kau mencintaiku Seperti bunga Mencintai titah Tuhannya Tak pernah lelah Menebar mekar aroma bahagia Tak pernah lelah Meneduhkan gelisah nyala.



Demikianlah puisi-puisinya, terima kasih atas kunjungan sobat ke blog yang sepi ini.

Wassalammualaikum Wr. Wb

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post